Setelah sebelumnya saya membahas negara tetangga Singapura, kali ini saya akan membahas tentang negara tetangga lainnya yaitu Malaysia. Perjalanan saya ke Malaysia ini memang masih berhubungan dengan perjalanan saya ke Singapura, karena saya menapakkan kaki di Malaysia melalui jalur darat dari Singapura. Untuk anda yang cara travelingnya sama seperti saya, pergi ke Malaysia melalui Singapura merupakan salah satu cara alternatif yang menghemat waktu dan biaya.
Dari Singapura
Ada berbagai alternatif yang dapat ditempuh, namun saya menggunakan alternatif lewat stasiun Kranji. Dari Chinatown tempat saya menginap, saya pergi ke stasiun Kranji (bukan di Bekasi ya hehe), keluar dari stasiun Kranji, kita hanya perlu menyebrang dengan menggunakan jembatan penyebrangan dan menunggu di halte. Kemudian, kami menaiki bus yang berwarna kuning. Bus ini adalah Causeway Link. Bus ini yang akan nantinya mengantar kita hingga terminal Bus Larkin di Johor Baru (Malaysia), untuk menaiki bus ini, siapkan uang kecil karena biasanya si supir tidak menerima kembalian. Pemberhentian pertama bus akan sampai di gedung imigrasi Singapura. Anda harus turun dengan membawa barang-barang anda, kemudian mengantri untuk dicap paspornya keluar Singapura, setelah itu anda akan dijemput kembali dengan bus causeway link, ingat untuk menyimpan tiket anda, karena bus yang anda tumpangi bisa ssaja berbeda dengan bus awal dari stasiun Kranji tadi. Kemudian bus tersebut akan membawa anda ke gedung imigrasi masuk Malaysia. Anda harus turun lagi kemudian dicap paspornya kemudian naik bus lagi yang nantinya akan diantarkan menuju terminal bus bersepadu Larkin.
Dari Johor Bahru
Sebelumnya, dari Indonesia saya memang sudah memesan tour travel yang nantinya akan membawa kami keliling Malaysia (saya akan menjelaskan mengapa kali ini saya menggunakan tour travel). Saya sudah menetapkan untuk bertemu dengan tour travel tersebut di Legoland Johor Bahru. Sesampainya kami di Terminal Bus Bersepadu Larkin, saya langsung mendatangi counter yang dapat mengantarkan kami ke Legoland Malaysia. Ada di jalur 23. Dan jangan lupa siapkan uang kecil karena supir tidak mau memberikan kembalian, ingat sudah di Malaysia berarti mata uang yang digunakan adalah Ringgit. Sesampainya di Legoland, kami memang sudah ditunggu oleh tour guide kami. Selagi kami bermain dan bersantai, tour guide kami hanya nongkrong di cafe depan sebelum nantinya siap mengantarkan kami ke Kuala Lumpur. FYI, perjalanan dari Johor Bahru hingga Kuala Lumpur ditempuh dengan menggunakan mobil selama 6 jam.
Legoland Malaysia
Yep, Legoland Malaysia, sudah tidak asing wahana ini memang dipunyai oleh perusahaan Legoland, perusahaan yang menaungi pembuatan mainan pintar semacam lego. Legoland Malaysia sejenis dengan USS hanya saja dengan tema lego. Semua tempat dipenuhi dengan lego. Bahkan mainannya pun didesain sedemikian rupa dengan lego. Namun saya lebih menilai, tempat ini lebih cocok untuk anak-anak umur 10 tahun yang dapat didampingi orang tuanya, karena mainan disini lebih mengarah untuk anak-anak dan keluarga saja. Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat mengunjungi: http://www.legoland.com.my/
Pink Mosque as Putra Jaya's landmark
view from PICC
Dari Singapura
Ada berbagai alternatif yang dapat ditempuh, namun saya menggunakan alternatif lewat stasiun Kranji. Dari Chinatown tempat saya menginap, saya pergi ke stasiun Kranji (bukan di Bekasi ya hehe), keluar dari stasiun Kranji, kita hanya perlu menyebrang dengan menggunakan jembatan penyebrangan dan menunggu di halte. Kemudian, kami menaiki bus yang berwarna kuning. Bus ini adalah Causeway Link. Bus ini yang akan nantinya mengantar kita hingga terminal Bus Larkin di Johor Baru (Malaysia), untuk menaiki bus ini, siapkan uang kecil karena biasanya si supir tidak menerima kembalian. Pemberhentian pertama bus akan sampai di gedung imigrasi Singapura. Anda harus turun dengan membawa barang-barang anda, kemudian mengantri untuk dicap paspornya keluar Singapura, setelah itu anda akan dijemput kembali dengan bus causeway link, ingat untuk menyimpan tiket anda, karena bus yang anda tumpangi bisa ssaja berbeda dengan bus awal dari stasiun Kranji tadi. Kemudian bus tersebut akan membawa anda ke gedung imigrasi masuk Malaysia. Anda harus turun lagi kemudian dicap paspornya kemudian naik bus lagi yang nantinya akan diantarkan menuju terminal bus bersepadu Larkin.
menunggu bus berikutnya
Dari Johor Bahru
Sebelumnya, dari Indonesia saya memang sudah memesan tour travel yang nantinya akan membawa kami keliling Malaysia (saya akan menjelaskan mengapa kali ini saya menggunakan tour travel). Saya sudah menetapkan untuk bertemu dengan tour travel tersebut di Legoland Johor Bahru. Sesampainya kami di Terminal Bus Bersepadu Larkin, saya langsung mendatangi counter yang dapat mengantarkan kami ke Legoland Malaysia. Ada di jalur 23. Dan jangan lupa siapkan uang kecil karena supir tidak mau memberikan kembalian, ingat sudah di Malaysia berarti mata uang yang digunakan adalah Ringgit. Sesampainya di Legoland, kami memang sudah ditunggu oleh tour guide kami. Selagi kami bermain dan bersantai, tour guide kami hanya nongkrong di cafe depan sebelum nantinya siap mengantarkan kami ke Kuala Lumpur. FYI, perjalanan dari Johor Bahru hingga Kuala Lumpur ditempuh dengan menggunakan mobil selama 6 jam.
Legoland Malaysia
Yep, Legoland Malaysia, sudah tidak asing wahana ini memang dipunyai oleh perusahaan Legoland, perusahaan yang menaungi pembuatan mainan pintar semacam lego. Legoland Malaysia sejenis dengan USS hanya saja dengan tema lego. Semua tempat dipenuhi dengan lego. Bahkan mainannya pun didesain sedemikian rupa dengan lego. Namun saya lebih menilai, tempat ini lebih cocok untuk anak-anak umur 10 tahun yang dapat didampingi orang tuanya, karena mainan disini lebih mengarah untuk anak-anak dan keluarga saja. Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat mengunjungi: http://www.legoland.com.my/
Malaka
Setelah berpuas di Legoland, kami memulai perjalanan kami dari Johor Bahru menuju Kuala Lumpur, namun sebelum menuju Kuala Lumpur, kami sempat singgah di daerah Malaka. Dari Johor Bahru menuju Malaka ditempuh dengan waktu kurang lebih 3 jam, dan pada saat itu, guide kami ingin singgah untuk sholat, sedangkan kami berjalan-jalan mengelilingi kota kecil itu. Malaka seperti kota kecil dengan perawakan Chinnese. Ibaratnya seperti Chinatown Malaysia. Tidak banyak yang dapat dilihat, namun daerah ini cukup terkenal karena banyaknya gedung kuno yang menjadi warisan budaya yang telah disahkan oleh UNESCO. Antara lain Gereja dan Kincir Air Kesultanan, tidak hanya itu banyak kendaraan seperti becak yang dihias dengan menarik yang siap mengantar anda keliling kota Malaka. Ibarat di Jakarta seperti daerah kawasan Kota Tua.
Gereja merah Malaka
Jalanan di Malaka dipenuhi dengan tulisan mandarin
Kincir Air Kesultanan
Sebelum akhirnya kami berangkat menuju Kuala Lumpur, kami menyempatkan diri untuk makan di restoran khas Malaka yaitu ikan pindang asam, untuk yang belum merasakan, disarankan untuk mencoba makanan khas Malaka yang satu ini.
Kuala Lumpur
Setelah puas mengunjungi Malaka, kami melanjutkan perjalanan menuju Kuala Lumpur. Perjalanan dari Malaka menuju Kuala lumpur memakan waktu kurang lebih 3 jam, dan pada saat itu kami berangkat dari Malaka tepat pukul 21.00 waktu Malaysia. FYI, semua jalan tol lingkar dalam kota Malaysia dipantau ketat melalui CCTV, jadi siapapun yang melanggar kecepatan berkendara, akan langsung ditindak. Sesampainya di Kuala Lumpur, kami langsung diantar menuju hotel tempat kami menginap.
Batu Cave
Hari kedua di Malaysia, kami sudah siap dijemput oleh guide kami untuk berkeliling Malaysia. Tempat pertama yang dikunjungi adalah Batu Cave. Tidak mengherankan belakangan ini, Batu Cave menjadi tempat wisata andalan Malaysia, dengan mengusung kebudayaan dari agama Hindu. Untuk mencapai atas, kita diharuskan menaiki 272 anak tangga dan juga dikelilingi oleh monyet (tenang monyet tidak liar, namun kita tetap harus berhati-hati). Sesampainya di atas, kita akan melihat sejenis altar untuk pemujaan dewa-dewi Hindu.
Sebelumnya kita disambut oleh ratusan burung dara :)
Patung besar ini, dilapisi oleh emas
Salah satu bagian di dalam goa yang mendapat pancaran sinar matahari
Lantai paling atas dari batu cave
Berjaya Hills
Setelah puas mengunjungi Batu cave, guide kemudian mengantarkan kami berjalan-jalan ke daerah Berjaya Hills, Berjaya Hills merupakan kawasan resort yang dibuat sedemikian rupa dengan gaya-gaya barat. Ada penginapan disini dan di jam-jam tertentu terdapat pergelaran tarian seperti tarian mexico dan sebagainya. Selain itu, di dalam kawasan ini juga terdapat kawasan konservasi budaya Jepang, sengaja dibuat untuk memberikan tiruan nuansa minum teh Jepang.
Gerbang depan kawasan Berjaya Hills
Kantor pemasaran ala benteng
Lihat detail bangunan yang artistik
Tidak lupa detail jam dindingnya
Berjaya hills
Berjaya Hills ada di kawasan pegunungan
Konservasi Budaya Jepang
Resort World Genting
Selesai berkeliling Berjaya Hills, kami melanjutkan perjalanan menuju Resort World Genting. Apabila di Singapura ada RWS, maka di Malaysia ada RWG. Sama seperti di Singapura, Genting juga menawarkan kawasan resort bercampur dengan tempat hiburan indoor dan outdoor. Karena di daerah pegunungan, daerah Genting cukup sejuk. Ada 2 cara untuk menuju Genting. Selain menggunakan mobil, kita dapat menggunakan cable car untuk sampai ke Mall Genting. Saya memilih menggunakan cable car (kereta gantung) dan travel guide saya menunggu langsung di Mall Genting. Dengan membeli tiket oneway, kami segera mengantri untuk menaiki Cable Car, untuk sampai di Mall Genting diperlukan waktu kurang lebih 30 menit. Mall Genting ini cukup terkenal, didalamnya tentu saja ada Casino, selain itu ada theme park indoor, sedangkan untuk outdoor letaknya ada di luar mall. Saya memilih tidak bermain karena kami sudah puas bermain sebelumnya, jadi kami memilih untuk berkeliling Mall ini. Untuk info lebih lanjut dapat dilihat : http://www.rwgenting.com/
Di dalam Mall Genting
Genting Outdoor theme park
Chin Swee Temple
Puas menyusuri Genting, kami berencana akan kembali ke hotel untuk istirahat sejenak, namun sebelum itu, tidak jauh dari RWG, terdapat Kuil agama Budha yang cukup terkenal yaitu Chin Swee Temple. Kuil ini disebut-sebut percampuran agama Budha dan Hindu. Tidak hanya ada kuil, disini terdapat diorama yang menggambarkan perjalanan hidup manusia, apabila semasa hidupnya manusia itu jahat, maka ia akan masuk neraka, dan sebaliknya, jika manusia itu semasa hidupnya baik maka akan mendapat kenikmatan surga.
Jalan Alor -- Pavilion -- Fahrenheit -- Suria KLCC
Untuk makan malam, kami sengaja berjalan keluar untuk mencari makanan khas Malaysia, dan tadaaa.. kami menemukan daerah surga makanan jalanan di Malaysia di Jalan Alor. Banyak makanan dijual disini, tempatnya pun sudah diset sedemikian rupa sehingga para tourist lebih nyaman makan di daerah sini ketimbang di restoran-restoran. Setelah makan, kami berkeliling Bukit Bintang. Kami mengunjungi Mall terbesar di Bukit Bintang yaitu Pavilion dan Fahrenheit. Kemudian terbesit ide gila untuk berfoto dengan menara kembar pada malam hari, kemudian kami menemukan jembatan penghubung dari Pavilion menuju Suria KLCC. Sangat amat menyita tenaga, mengingat sudah 1 minggu kami lebih sering berjalan daripada biasanya :D. Namun, kami mendapat balasannya. Kami bisa berfoto dengan menara kembar pada malam hari...
Jalan Alor di malam hari
Petronas, Malaysia's landmark
Belanja..
Ada versi siangnya juga ;p
Central Market
Sebelum pulang ke Indonesia, kami menyempatkan diri untuk berbelanja oleh-oleh di Central Market. Di tempat ini menjual banyak keperluan untu souvenir dan biasanya memang diperuntukkan untuk para tourist berbelanja oleh-oleh.
Putra Jaya
Di Kuala Lumpur, tata kota memang diatur cukup rapih. Salah satu contohnya adalah daerah Putra Jaya. Daerah ini hanya diperuntukkan untuk kawasan Pemerintahan, jadi semua gedung Menteri-Menteri ada di kawasan ini. Ini memudahkan mereka untuk menjalankan pemerintahan. Tata letak daerah Putra Jaya pun cukup rapih, berbeda dengan daerah Bukit Bintang yang cukup semraut seperti di Jakarta.
Mejeng dulu di Jembatan Putra Jaya
Pink Mosque as Putra Jaya's landmark
Mejeng di depan kantor negara
view from PICC
view from PICC
Thanks Mas Didi for the trip :D
Tips dan Saran:
1. Siapkan uang kecil baik dollar Singapura maupun Ringgit ketika sedang naik bus antar negara karena biasanya supir tidak mau memberikan kembalian.
2. Terminal Bus Bersepadu Larkin apabila dibayangkan akan semacam Pulo Gadung di Jakarta. Setelah anda turun, banyak calo akan menghampiri anda, untuk menghindari harga yang diketok, langsung tanyakan harga tiket di counter yang tersedia.
3. Alasan saya menggunakan tour travel (guide saya asli orang Indonesia yang sedang kuliah di Malaysia) adalah saya takut dibohongi oleh taksi maupun tempat rental mobil yang biasanya supirnya adalah orang India, apalagi gerombolan kami perempuan semua, maka saya sengaja mencari tour travel asli dari Indonesia, karena paling tidak kita lebih merasa senasib. Untuk tour di Malaysia saya menggunakan jasa Syifa Travel. Sangat terpercaya karena saya sudah mencobanya. Syifa Travel pin BB : 2B1D33E2 dengan guide Mas Didi.
4. Hotel tempat saya menginap adalah YY38, cukup bersih, terjangkau, dan dekat dari pusat kota karena letaknya di Bukit Bintang.
5. Malaysia adalah negara dengan mayoritas penduduknya Muslim, jadi alangkah baiknya kita menghormati mereka dengan berpakaian yang lebih sopan ketika sedang berwisata.
6. Bandara KLIA sangat besar dibanding dengan SHIA di Jakarta, jadi berikan spare waktu lebih ketika check in, agar tidak tertinggal pesawat.
7. Berikut alamat Kedubes Indonesia di Kuala Lumpur:
No. 233 Jalan Tun Razak, 50400 Kuala Lumpur, P.O. Box 10889, Malaysia
No telp: (603) 2116 4000
8. Buat kalian yang agak susah makan, saya sarankan membawa saos cabe dari Indonesia, karena sejauh pengalaman saya di Malaysia, rasa cabe sangat berbeda di Indonesia, serasa kurang rempah :D
jadi, kapan lagi jalan-jalan ke negara Melayu??
Sylvia,
Xoxo :)









No comments:
Post a Comment