Thursday, July 16, 2015

Tour de Banyuwangi, pesona ujung pulau Jawa

Banyuwangi, kota di ujung Jawa Timur ini ternyata menyimpan banyak keindahan alam yang patut untuk diperkenalkan di mata dunia. Banyuwangi mulai 2015 ini, gencar memperkenalkan industri pariwisatanya. Pariwisata yang ditawarkan ternyata sangat beragam. Mulai dari gunung, hutan, dan pantai.

Gunung Ijen

Selain gunung Bromo, Gunung Ijen telah menjadi ikon wisata gunung saat ini. Jalurnya yang sudah diaspal membuat banyak orang berbondong-bondong mengunjungi tempat ini. Jalurnya memang sudah diaspal, namun tingkat kesulitan pendakiannya jauh dibanding dengan Gunung Bromo. Total pendakian berjarak 3km. Dimana 1,8km akan menanjak curam, dan 1,2km jalanan landai. Kemudian ditambah lagi jarak 800 meter untuk turun ke kawah Ijen. Gunung Ijen menjadi terkenal dikarenakan di kawahnya kita dapat melihat "blue fire" atau api biru yang hanya ada 2 di dunia, di kawah Ijen dan di Islandia. Blue Fire ini hanya dapat terlihat apabila anda sampai di kawah pukul 04.30WIB-05.30WIB, apabila keadaan sudah terang, blue fire ini sudah tidak dapat terlihat. Pendakian mulai di buka pukul 02.00 WIB. Banyak orang berbondong-bondong untuk cepat-cepat sampai di atas. Bagi anda yang belum terbiasa dengan pendakian, sebaiknya anda mulai berlatih, karena ternyata 1,8km jalur pendakian yang menanjak, cukup membuat kewalahan banyak orang. Akhirnya sampailah kita di gunung Ijen, kemudian kami lanjutkan dengan turun ke kawah Ijen. Turun ke kawah Ijen juga perlu ketelitian, karena salah menginjak batu, anda dapat tergelincir ke bawah. Namun semua itu akan terbayar ketika anda dapat menyaksikan langsung "blue fire" dan indahnya warna kawah Ijen yang berwarna hijau tosca.






Ketika langit mulai terang, api mulai sulit terlihat


Ini dia jalur penurunan ke kawah yang harus dilalui pada keadaan masih gelap





Gunung Ijen yang sering disebut dengan punggung naga



View lain saat penurunan Gunung Ijen










Taman Nasional Baluran

Sekarang, kita tidak perlu lagi jauh-jauh ke Africa hanya sekedar melihat savana. Belum lagi resiko terkena malaria dan sebagainya. Tepat di perbatasan kota Banyuwangi, kita dapat mengunjungi padang savana ala ala Africa. Untuk masuk hanya dibebankan tiket sebesar Rp. 5000,- anda dapat merasakan safari ala ala Africa. Untuk itu, Taman Nasional Baluran sering dijuluki Africa Van Java. Anda dapat menikmati pemandangan tersebut dari menara pandang maupun langsung dari lapangan luas padang savana. Bahkan ketika saya sedang ada disana, tim National Geographic sedang meliput berita untuk acaranya.




Monyet disini berkeliaran bebas



Patung ala ala Africa




sesaat seperti sedang syuting untuk acara National Geographic





Pantai Bama

Banyuwangi juga menawarkan wisata pantai, Pantai Bama menjadi salah satu wisata andalannya. Pantai yang ditumbuhi tanaman mangrove ini tentu dapat menjadi objek berfoto :) Masih ada di kawasan Taman Nasional Baluran, pantai ini biasanya menjadi tempat parkir para nelayan yang biasa mencari ikan di laut.




some couple photoshoot, ehh ??


Tips & Trick:
1. Pada saat mendaki Gunung Ijen, anda akan diingatkan untuk selalu mendahulukan para pembawa batu. Mereka harus diprioritaskan karena bawaan mereka yang cukup berat. FYI, belerang yang mereka bawa dihargai Rp. 100,- untuk 1kg batu belerang. Sedangkan perjalanan yang mereka tempuh sangat jauh dan berat. Ada baiknya, anda menghargai jerih payah mereka dengan membeli souvenir yang mereka jual. 

Belerang yang dijual

2. Ketika sedang mendaki Ijen, ada baiknya membawa senter dan menggunakan masker. Terlebih apabila anda ada di bawah dekat arah kawah ijen karena bau belerangnya cukup menusuk. Apabila anda terkena asap, basahi masker anda dengan air, agar anda tetap menghirup oksigen yang bersih.
3. Karena Taman Nasional Baluran terkenal dengan padang savana yang cukup panas, jangan lupa bawa perlengkapan memadai yang dapat melindungi kulitmu.
4. Jalanan di area Taman Nasional Baluran masih belum terlalu baik, jadi ada baiknya menggunakan mobil dengan ban yang berfungsi baik.

hasil offroad di Baluran :p

5. Monyet-monyet dibiarkan bebas di kawasan Taman Nasional Baluran, ada baiknya menjaga setiap barang bawaan anda.
6. Hargai setiap hewan yang kita temui, jangan sampai mengganggu habitat mereka.
7. Sepulang saya dari Baluran, saya langsung menuju Surabaya untuk mengejar pesawat pagi, ada baiknya diberi spare lebih banyak untuk berkeliling di bandara Surabaya yang sudah terlihat modern seperti halnya bandara luar negeri.


Kondisi bandara pukul 05.00 WIB




Jadi, kapan mau berpetualang ala Safari Africa ?


Sylvia,

Xoxo



Wednesday, July 15, 2015

Menjangan, step on the Largest Coral Garden



Menjangan.. Ya tempat ini masih termasuk asing di kalangan traveler pemula. Tidak banyak yang tahu bahwa Menjangan masih masuk ke daerah Bali. Kebanyakan orang hanya tahu daerah Bali seperti Kuta, Nusa Dua, Ubud, dan lainnya. Namun di kalangan para diver, Menjangan selalu menjadi bucket list mereka untuk merasakan pengalaman diving di hamparan karpet terumbu karang.

Menjangan

Menjangan terletak di sebrang dari Banyuwangi. Kebetulan kami sudah berada di Banyuwangi, jadi yang kami perlukan hanya menyebrang dengan kapal menuju Kawasan Taman Nasional Menjangan. Perjalanan kami dimulai dari pelabuhan Kampe. Menuju pelabuhan Kampe memakan waktu kira-kira 15-20 menit perjalanan darat dari kota Banyuwangi. Tempat ini sebenarnya tidak dapat disandingkan dengan pelabuhan pada umumnya, karena pelabuhan ini terbatas untuk para nelayan. Perlu diketahui, kapal yang dapat melalui daerah Kawasan Taman Nasional Menjangan ini harus memiliki izin khusus dari pengelola kawasan dan biasanya jumlah kapal yang diizinkan terbatas dalam 1 hari.

Pelabuhan Kampe

Dari pelabuhan Kampe, hanya diperlukan waktu kurang lebih 30 menit untuk menyebrang ke daerah Kawasan Taman Nasional Menjangan. Tidak perlu waktu lama untuk "nyemplung" dan menikmati berenang di atas hamparan karpet karang indah, dan jangan khawatir, anda akan ditemani ikan cantik yang mungkin sulit ditemukan di daerah lain.


"blue patrick"










"fish market"







finding nemo..


Pura untuk umat Hindhu




Gaya dulu di jembatan :p


Karang disini banyak sekali jenisnya dan yang lebih mengagumkan banyak spesies ikan lucu yang berwarna-warni, sayang saya tidak mengenali nama-nama spesies mereka (hehe).. Bagi anda yang berminat diving, Menjangan merupakan kawasan yang tepat untuk mencoba adrenaline anda.

Tabuhan

Pulau Tabuhan ada di sebelah pulau Menjangan. Hanya membutuhkan waktu 15 menit menggunakan kapal untuk mencapai pulau ini. Pulau Tabuhan merupakan pulau kosong tidak berpenghuni, namun anda diperbolehkan untuk camping di wilayah ini, tentunya dengan membawa perlengkapan tersendiri. Hal yang dapat dilakukan disini yaitu berfoto, snorkling, dan mengeksplore pulau.


Yihaaa

an unique coral

putri duyung nyasar..

L O V E 

Penghuni laut

Tips & Trick:
1. Karena seharian akan bermain di pantai, tentunya siapkan sunblock dengan SPF tinggi agar tidak merusak kulitmu.
2. Karang di Menjangan banyak tumbuh di daerah dangkal, usahakan tidak berenang di daerah dangkal agar tidak merusak terumbu karang.
3. Banyak spesies ikan unik ketika saya snorkling di daerah Kawasan Taman Nasional Menjangan, jadi siapkan kamera mu secara sigap karena kebanyakan ikan memilih sembunyi ketika melihat banyak kerumunan manusia.
4. Siapkan obat anti mabuk (contohnya: antimo) apabila anda pengidap mabok laut.
5. Jangan menangkap binatang laut dan membawanya ke darat, ketika saya mengambil bintang laut, teripang, dan bulu babi hanya saya jepret sekitar 1 menit setelah itu saya kembalikan ke laut. Hormati mereka yang juga mau hidup :)
6. Hati-hati karena banyaknya bulu babi. Apabila terkena bulu babi cepat-cepat disiram dengan air kencing.
7. Siapkan cemilan dan makan siang karena tidak ada warung ataupun sejenisnya di daerah ini.
8. Siapkan perlengkapan berenangmu, dan rasakan berenang di hamparan karpet terumbu karang :)

Jadi, kapan kamu berleha-leha di atas karpet terumbu karang ???

Sylvia,
Xoxo